duniiakesehatan.com Penasaran gak sih kenapa banyak terjadi yang namanya kasus keguguran. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Penyebab Keguguran Yang Sering Terjadi. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Penyebab Keguguran Yang Sering Terjadi
Keguguran adalah kondisi ketika seseorang kehilangan kehamilannya sebelum 20 minggu. Umumnya terjadi dalam 12 minggu pertama. Keguguran tentu terasa sangat menyedihkan dan menghancurkan secara emosional atau mengejutkan karena mungkin ibu hamil tidak menyadari bahwa ia sedang hamil. Apapun itu, ketahuilah bahwa itu bukan kesalahan ibu.
Tanda-tanda keguguran biasanya meliputi:
Pendarahan dari vagina yang mungkin terasa berat.
Rasa sakit di perut bagian bawah yang terasa seperti kram menstruasi yang sangat sakit.
Tanda-tanda kehamilan (seperti payudara yang lembut atau mulat) mulai hilang
Penyebab Keguguran yang Mungkin Terjadi
Saat hamil, ibu mungkin khawatir tentang risiko keguguran. Sebagian besar keguguran terjadi karena alasan yang tidak dapat ibu kendalikan. Sering kali sulit untuk menentukan penyebab pasti keguguran. Mempelajari apa yang menyebabkan keguguran dapat membantu menenangkan kekhawatiran dan membantu ibu meningkatkan peluang untuk memiliki kehamilan yang sehat. Berikut ini empat penyebab keguguran yang paling umum.
1. Kromosom Abnormal
Lebih dari setengah keguguran dalam 13 minggu pertama kehamilan terjadi karena masalah dengan kromosom bayi. Kromosom mengandung gen yang menentukan sifat unik bayi, seperti warna rambut dan mata. Seorang bayi tidak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau rusak. Berikut beberapa hal yang perlu diingat mengenai kromosom abnormal:
Tidak ada cara untuk mencegah masalah kromosom terjadi.Seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun, risiko ibu untuk masalah kromosom secara khusus, dan keguguran secara umum meningkat.Keguguran dari masalah kromosom biasanya tidak terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.
2. Kondisi Medis
Keguguran selama minggu 13 hingga 24 (trimester kedua) sering merupakan akibat dari masalah dengan ibu. Ini adalah beberapa masalah kesehatan yang meningkatkan risiko keguguran seorang wanita:
Infeksi seperti cytomegalovirus atau campak Jerman.
Penyakit kronis yang tidak terkontrol dengan baik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya.
Masalah dengan rahim atau leher rahim, seperti fibroid, rahim berbentuk tidak normal atau serviks yang terbuka dan melebar terlalu dini, serta masalah pada serviks.
Baca Juga : Bisa Gak Hamil Sehari Setelah Mens
3. Gaya Hidup
Kebiasaan ibu hamil sebagai calon ibu dapat meningkatkan risiko keguguran. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang:
Merokok. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko keguguran bahkan jika hanya ayah yang merokok.
Minum banyak.
Menggunakan obat-obatan terlarang.
4. Bahaya Dari Lingkungan
Selain perokok pasif, zat-zat tertentu di lingkungan ibu di rumah atau tempat kerja juga dapat membuat kehamilan berisiko keguguran. Hal ini termasuk:
Merkuri yang dilepaskan dari termometer yang rusak atau lampu neon.
Pelarut seperti pengencer cat, degreas, serta penghilang noda dan pernis.
Pestisida untuk membunuh serangga atau tikus.
Arsenik yang ditemukan di dekat lokasi limbah atau air sumur.