Goldar Ini Bisa Lawan Flu Perut

Goldar Ini Bisa Lawan Flu Perut

duniiakesehatan.com Siapa yang sangka Goldar ini bisa menjadi Goldar terkuat untuk melawan Flu Perut. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Goldar Ini BIsa Lawan Flu Perut. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Goldar Ini BIsa Lawan Flu Perut

Kaitan Antara Golongan Darah dengan Flu Perut
Pakar kesehatan menyebut flu perut seringkali dipicu oleh infeksi bakteri norovirus. Bakteri ini memang bisa menyerang sel-sel yang melapisi dinding usus halus. Jika sampai infeksi ini muncul, maka akan menyebabkan peradangan dengan gejala layaknya nyeri perut, demam parah, mual-mual, muntah, dan diare.Penelitian pun dilakukan di Linkoping University, Swedia untuk mengetahui apakah ada orang-orang yang lebih tahan terkena flu perut. Hasilnya adalah, mereka yang memiliki golongan darah B cenderung lebih kebal dan lebih kuat melawan infeksi norovirus. Sementara itu, mereka yang memiliki golongan darah O, A, serta AB cenderung lebih rentan terkena infeksi bakteri ini sehingga bisa menderita flu perut dengan gejala yang cukup parah.

Mengapa mereka yang bergolongan darah B cenderung lebih kebal dari virus ini? Hal ini disebabkan oleh antigen yang ada pada permukaan sel-sel darah merah. Antigen tak hanya menentukan golongan darah, namun juga molekul yang mempengaruhi respons dari sistem kekebalan tubuh.Antigen biasanya berbentuk protein atau gula. Hanya saja molekul gula ini sama dengan yang bisa ditemukan pada sel-sel usus halus. Norovirus bisa aktif pada jenis molekul bernama H1-Antigen yang dimiliki oleh mereka yang memiliki golongan darah A, O, dan AB. Hanya saja, molekul ini tidak ada dalam golongan darah B.

Tak adanya molekul ini akan membuat norovirus tak bisa aktif untuk menyebabkan infeksi di dalam usus. Hal ini membuat pemilik golongan darah ini tak mudah terkena flu perut. Selain itu, sistem imun tubuh juga akan segera mengeluarkan respons untuk segera membentuk mekanisme pertahanan melawan norovirus demi mencegahnya memicu dampak kesehatan lain yang lebih buruk.

Baca Juga : Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Diare

Beberapa Cara Mencegah Flu Perut
Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam European Journal of Immunology menghasilkan fakta bahwa flu perut yang dipicu oleh infeksi norovirus akan segera merangsang respons dari sistem imun tubuh demi melakukan mekanisme perlawanan. Hal ini berarti, dalam waktu beberapa hari saja infeksi ini biasanya akan mereda dengan sendirinya.Sayangnya, dalam beberapa kasus, respons sistem imun tubuh tidak berlangsung dengan cukup lama sehingga infeksi bisa tetap berlangsung dan membuat gejala flu perut menjadi semakin parah. Jika sampai hal ini terjadi, mau tidak mau kita harus segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

Terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mencegah datangnya flu perut, yakni dengan selalu rutin mencuci tangan dengan memakai sabun, khususnya sebelum makan atau setelah memegang benda-benda yang kotor. Selain itu, kita juga sebaiknya tidak sembarangan berbagi peralatan makan dan peralatan mandi dengan orang lain, meskipun orang tersebut adalah anggota keluarga kita.Cara lain yang bisa dilakukan demi mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi, cermat dalam memilih atau membeli makanan dan minuman yang ingin kita konsumsi, dan menjaga jarak dari orang-orang yang terkena masalah kesehatan seperti flu atau flu perut.Pastikan untuk menjaga pola makan sehat demi membuat sistem imun tubuh lebih kuat dalam melawan berbagai penyebab penyakit, termasuk norovirus.

Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Diare

Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Diare

duniiakesehatan.com Sadar gak sih ? Spons cuci piring yang kamu gunakan dirumah sebagai alat untuk mencuci piring ternyata bisa membuat kamu diare loh. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Diare. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Diare

Spons Cuci Piring Kotor Menyebabkan Diare
Banyak orang yang masih menyepelekan pentingnya rajin mengganti spons cuci piring. Bukannya segera menggantinya setelah beberapa minggu saat spons sudah terlihat rusak atau kotor, spons ini terus dipakai hingga robek atau terlihat sudah dipenuhi kotoran. Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa sabun yang dipakai untuk mencuci piring sudah cukup untuk membersihkan peralatan makan dan memasak sekaligus membunuh berbagai macam bakteri.

Pakar kesehatan Charles Gerba dari Mel and Enid Zuckerman Arizona University, Amerika Serikat menyebut spons cuci piring sebagai salah satu sarang bakteri. Dia bahkan menyebut bakteri di dalam spons cuci piring seperti salmonella bisa saja memiliki jumlah lebih tinggi dari bakteri yang ada di toilet! Berdasarkan penelitian yang dilakukannya pada tahun 2000 silam dengan menggunakan 100 spons cuci piring yang didapatkan dari berbagai tempat di Amerika Serikat, dihasilkan fakta bahwa 15 persen dari spons tersebut memiliki bakteri salmonella dan kandungan yang ada di dalam tinja manusia!

Penelitian lain yang dilakukan Gerba pada 2017 silam juga membuktikan bahwa spons cuci piring tinggi kandungan pathogen yang bisa menyebabkan kontaminasi silang, baik itu dari peralatan masak ke peralatan makan dan sebaliknya. Jika sampai kita makan dengan menggunakan peralatan yang sudah dipenuhi dengan bakteri penyebab penyakit, maka risiko untuk terkena diare tentu akan meningkat.Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut spons bisa menjadi tempat berkumpul dan berkembang biak bakteri karena kondisinya yang selalu cenderung lembap. Mengingat setiap tahunnya ada 380 orang kehilangan nyawa di AS akibat infeksi bakteri salmonella, kita pun sangat disarankan untuk selalu mengganti spons cuci piring setiap satu atau dua minggu sekali.

Berbagai Penyebab Diare
Selain spons cuci piring, pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan datangnya diare.Berikut adalah beberapa di antaranya.

Baca Juga : Seks Bisa Mencegah Flu

Konsumsi Makanan Tertentu
Penyebab paling umum masalah diare adalah konsumsi beberapa jenis makanan yang kurang higienis, baik itu dalam hal cara memasak yang tidak tepat atau cara penyajian yang tidak benar. Hal ini membuat makanan terpapar bakteri yang bisa menyebabkan diare.Hanya saja, dalam beberapa kasus konsumsi makanan yang sangat pedas, minuman seperti kopi dan alkohol juga bisa menyebabkan datangnya diare.

Keracunan Makanan
Beberapa jenis makanan masih memiliki bakteri seperti e-coli, salmonella, rotavirus, dan berbagai makanan lain yang bisa menyebabkan keracunan makanan dengan gejala diare dan masalah pencernaan lainnya..

Mengalami Kolitis Ulseratif
Kolitis ulseratif adalah peradangan yang bisa memicu luka pada saluran pencernaan. Dampak dari hal ini tak hanya akan menyebabkan diare parah, bisa jadi akan memicu gangguan pencernaan lain layaknya kram perut, nyeri pada dubur, tubuh lelah, dan demam tinggi.

Mengalami Sindrom Iritasi Usus
Sindrom iritasi usus biasanya menyerang bagian usus besar dengan gejala perut kembung, diare, sakit perut, hingga kotoran yang berlendir.

Gangguan Pankreas
Jika pankreas mengalami masalah pankreatitis kronis, maka fungsinya akan menurun dan akhirnya menyebabkan gejala seperti diare parah. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko diabetes.

Seks Bisa Mencegah Flu

Seks Bisa Mencegah Flu

duniiakesehatan.com Siapa sih yang tidak takut jika terserang penyakit flu? Tentu saja siapapun tidak ingin terkena penyakit tersebut. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Seks Bisa Mencegah Flu. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Seks Bisa Mencegah Flu

Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat bagi mereka yang sudah menikah namun kerap mengalami flu, pilek, batuk, hingga masalah hidung mampet adalah mereka sudah lama tidak berhubungan intim dengan pasangan. Apakah mitos ini benar adanya? Pakar kesehatan menyatakan jika hal ini ternyata mungkin saja benar. Ada beberapa penelitian yang menyebutkan jika rutin berhubungan intim dengan pasangan ternyata bisa membuat kita lebih baik dalam mencegah munculnya berbagai penyakit. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Terdapat sebuah penelitian yang menyebutkan jika mereka yang rutin melakukan hubungan intim setidaknya tiga kali atau lebih dalam seminggu akan memiliki konsentrasi immunoglobin A, salah satu zat yang mampu menahan berbagai macam penyakit pada tubuh, jauh lebih tinggi pada air ludah mereka. Bahkan, dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2004 ini, diketahui bahwa mereka yang berhubungan intim di saat sakit, yang biasanya dikaitkan dengan penularan penyakit, justru bisa meredakan penyakit karena bisa memberikan sensasi menyenangkan dan bebas dari stress, yang akan membuat tubuh lebih kuat melawan kuman.

Baca Juga : Vakum Penis Dan Manualnya

Bagi kaum wanita sendiri, rutin melakukan hubungan intim, khususnya sebelum fase menstruasi tiba akan membuat sistem imunitas tubuhnya bekerja dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan hormone pada tubuh wanita sebagai perlindungan akan adanya kemungkinan janin yang bisa dihasilkan dari hubungan intim tersebut. Hal ini berarti, tubuh akan mendapatkan perlindungan lebih baik dari berbagai virus, kuman, atau bahkan infeksi, meskipun pada akhirnya wanita tidak hamil.

Hubungan intim yang dilakukan di malam hari terbukti mampu membuat tidur menjadi jauh lebih nyenyak dan berkualitas. Padahal, salah satu syarat agar kita bisa tetap terjaga kesehatannya adalah tidur yang berkualitas. Hal ini berarti, kita akan lebih baik dalam mencegah munculnya penyakit, khususnya penyakit flu.

Vakum Penis Dan Manualnya

Vakum Penis Dan Manualnya

duniiakesehatan.com Siapa yang kurang bisa memuaskan pasagannya di ranjang ? Pasti tidak ada yang mau yah ? Apalagi untuk kaum adam. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Vakum Penis Dan Manualnya. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Vakum Penis Dan Manualnya

Apa Itu Vakum Penis?
Vakum penis adalah alat bantu yang fungsinya untuk membantu mengatasi masalah disfungsi ereksi (impotensi) pada pria. Vakum penis yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama vacuum constriction device ini merupakan sebuah pompa yang nantinya digunakan pada penis sesaat sebelum berhubungan seksual.

Vakum penis akan mengambil udara dari luar yang mana udara ini berfungsi untuk mengoptimalkan aliran darah menuju penis. Mekanisme seperti ini lantas membuat penis dapat ereksi dengan sempurna sekaligus mempertahankan ereksi tersebut selama hubungan seksual berlangsung.

Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Vakum Penis?
Pria dengan disfungsi ereksi tentu bisa menggunakan vakum penis untuk menghasilkan ereksi yang sempurna dan tahan lama. Lebih spesifik, hal ini berlaku untuk kasus disfungsi ereksi atau impotensi yang disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut ini:
• Tidak lancarnya aliran darah menuju penis
• Penyakit diabetes
• Efek samping operasi prostat
• Kanker usus besar
• Masalah psikologis (depresi, gangguan kecemasan)

Sebaliknya, penggunaan vakum penis tidak disarankan jika seseorang mengalami masalah kesehatan yang di antaranya meliputi:
• Perdarahan bawaan
• Priapisme
• Anemia
• Leukemia
• Kelebihan berat badan (obesitas)

Struktur Vakum Penis
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, vakum penis adalah alat berupa pompa. Sama seperti pompa pada umumnya, mekanisme kerja alat bantu seks ini yaitu dengan menyedot udara dari luar. Udara yang tersedot selanjutnya akan merangsang aliran darah menuju penis.

Berikut adalah struktur vakum penis secara umum yang perlu Anda ketahui:
• Cincin (ring), fungsinya untuk ‘mengunci’ pangkal penis sehingga ereksi dapat dipertahankan
• Tabung, terbuat dari bahan plastik dan berfungsi menutupi penis
• Pompa, letaknya di bagian atas tabung. Pompa bisa digunakan secara manual atau menggunakan energi baterai

Jika Anda hendak menggunakan vakum penis untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi yang sedang dialami, pastikan ketiga bagian dari alat ini berada dalam kondisi baik agar efektivitasnya terasa sekaligus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga : HPV dan Efek Sampingnya

Efektivitas Vakum Penis
Anda pun mungkin bertanya-tanya, seberapa efektifkah vakum penis dalam mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi? Bagaimana perbandingannya dengan obat-obatan seperti viagra dan semacamnya yang notabene memiliki fungsi serupa?

Faktanya, vakum penis memiliki tingkat efektivitas yang bisa dibilang sama dengan obat impotensi lainnya seperti viagra. Bahkan, American Urological Association mengatakan jika vakum penis dapat menjadi solusi bagi pria penderita disfungsi ereksi yang sudah menggunakan obat namun tidak merasakan efeknya.Hal ini lantas diperjelas oleh sebuah survei terhadap para pengguna alat vakum penis, sebagaimana dilansir dari Web MD. Dikatakan bahwasanya sekitar 50-80 persen pria penderita disfungsi ereksi mengaku senang dan puas dengan kinerja vakum penis dalam mengembalikan ereksi maksimal yang selama ini tidak mereka rasakan.

Penggunaan Vakum Penis yang Benar
Kendati demikian, efektivitas vakum penis untuk menangani impotensi tidak akan maksimal—atau malah tidak berjalan sama sekali—apabila alat ini tidak digunakan secara benar. Oleh sebab itu, Anda harus tahu terlebih dahulu bagaimana cara menggunakan vakum penis yang benar.
Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan vakum penis yang benar:
Langkah ke-1: Cukur bulu kemaluan terlebih dahulu. Tujuannya untuk mencegah cincin (ring) terlilit rambut. Akan tetapi, prosedur ini tidak wajib
Langkah ke-2: Pasangkan tabung pada penis
Langkah ke-3: Pompa tabung untuk menarik udara masuk ke dalam penis guna merangsang aliran darah menuju penis. Pompa tabung ada yang manual namun ada juga yang menggunakan tenaga baterai. Proses ini biasanya akan memakan waktu sekitar 10-15 menit.
Langkah ke-4: Begitu penis sudah ereksi dengan sempurna, pasangkan cincin (ring) pada bagian pangkal penis. Cincin berfungsi untuk menjaga agar darah tetap berada di dalam penis sehingga ereksi dapat dipertahankan
Langkah ke-5: Setelah cincin terpasang, tabung dapat dilepas dari penis
Langkah ke-6: Segera lepas cincin setelah selesai melakukan hubungan seksual. Bersihkan vakum penis untuk menjaga higienitasnya
Satu hal lagi yang juga perlu Anda perhatikan ketika hendak menggunakan alat vakum penis untuk mendapatkan ereksi maksimal dan tahan lama adalah, gunakan jenis vakum penis yang dilengkapi fitur limiter yang akan mendeteksi secara otomatis apabila udara masuk sudah memadai.

Pasalnya, udara yang masuk ke dalam penis apabila terlalu banyak juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi si Mr. P itu sendiri. Menurut The American Urological Association, terlalu banyaknya udara di di dalam penis dapat menciptakan tekanan yang bisa berujung pada kerusakan jaringan penis. Berbahaya sekali, bukan?

Efek Samping Menggunakan Vakum Penis
Di balik manfaat yang bisa Anda dapatkan, alat vakum penis untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi juga tak lepas dari yang namanya efek samping penggunaan.Berikut ini adalah sejumlah efek samping menggunakan vakum penis yang perlu Anda perhatikan!
• Vakum penis dapat menyebabkan cedera penis
• Vakum penis dapat menyebabkan perdarahan ringan
• Vakum penis dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada saat berhubungan seksual (biasanya pemakaian pertama kali)
• Vakum penis menyebabkan timbulnya tanda kecil berwarna hitam atau biru pada batang penis
• Menurunkan volume cairan sperma yang keluar saat ejakulasi (ini tidak mengurangi kenikmatan)
Oleh karena itu, penggunaan vakum penis harus benar-benar dilakukan secara tepat dan lebih baik lagi di bawah pengawasan dokter guna menghindari dampak negatif yang bisa ditimbulkan.
Itu dia informasi mengenai vakum penis yang perlu Anda ketahui. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, ya!

HPV dan Efek Sampingnya

HPV dan Efek Sampingnya

duniiakesehatan.com Apa itu vaksin HPV? Sebelumnya HPV? HPV adalah penyakit menular seks yang disebabkan oleh seks oral. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai HPV dan Efek Sampingnya. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai HPV dan Efek Sampingnya

Apa Itu Vaksin HPV?
Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang diciptakan khusus untuk mencegah infeksi virus HPV atau human papillomavirus.Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang menjadi penyebab berbagai jenis penyakit infeksi, terutama yang berkaitan dengan alat kelamin. Ya, HPV memang umumnya ditularkan dari satu individu ke individu lainnya melalui hubungan seksual, baik itu penetrasi maupun seks oral.

Fungsi vaksin HPV berfungsi sebagai ‘benteng’ pertahanan tubuh terhadap risiko infeksi jenis virus yang satu ini. Vaksin ini pun sudah terbukti dapat mencegah—atau setidaknya meminimalisir—kemunculan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Vaksin ini umumnya diberikan pada kaum hawa, kendati para pria juga bisa menggunakan vaksin ini sebagai proteksi diri.

Tujuan Pemberian Vaksin HPV
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemberian vaksin HPV bertujuan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Hal ini menjadi penting dikarenakan virus HPV menjadi biang keladi dari sejumlah penyakit kelamin dari mulai yang bersifat sedang hingga berat dan bisa mengancam keselamatan jiwa sekalipun.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus HPV antara lain sebagai berikut:

  • Kutil pada alat kelamin
  • Kanker serviks
  • Kanker penis
  • Kanker tenggorokan
  • Kanker lidah
  • Kanker anus
  • Kanker vulva

Melihat penyakit yang ditimbulkan oleh virus HPV, sebaiknya pastikan Anda dan keluarga melakukan vaksinasi virus HPV ini.

Kapan Sebaiknya Vaksin HPV Diberikan?
Oleh karena penyebaran virus HPV adalah melalui aktivitas hubungan seksual, maka waktu terbaik untuk memberikan vaksin HPV ini adalah ketika seseorang belum aktif melakukan hubungan seksual tersebut, yakni ketika masih berusia anak-anak.Idealnya, vaksin HPV sudah diberikan dari semenjak seseorang berusia 11 hingga 12 tahun. Akan tetapi, sah-sah saja jika jenis vaksin yang satu ini diberikan lebih awal lagi yakni saat anak baru berumur 9 tahun.Mengapa vaksin ini sebaiknya diberikan saat seseorang masih berusia anak-anak dan belum aktif melakukan hubungan seksual? Hal ini mengacu pada 2 (dua) hal, yaitu:

  • Efektivitasnya tidak optimal (atau bahkan tidak bekerja sama sekali) jika diberikan pada orang yang sudah aktif melakukan hubungan seksual
  • Respons tubuh terhadap vaksin ini lebih baik ketika masih berusia muda ketimbang pada saat berusia dewasa

Sementara itu terkait dengan dosis vaksin, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagaimana dilansir dari Mayo Clinic menyarankan agar pemberian vaksin human papillomavirus untuk anak laki-laki dan perempuan usia 11-12 tahun sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pemberian vaksin ini harus dilakukan secara konsisten agar indikasinya tetap terasa.

Baca Juga : Penyebab Keguguran Yang Sering Terjadi

Pemberian Vaksin HPV
Pemberian vaksin melalui sejumlah tahapan. Berikut ini adalah tahapan pemberian vaksin HPV yang perlu Anda perhatikan agar tidak salah pakai yang berujung pada tidak efektifnya kerja vaksin.

1. Pra Pemberian Vaksin HPV
Sebelum memberikan vaksin human papillomavirus, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi kesehatan Anda.Dokter perlu memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi sehat. Selain itu, apabila ternyata Anda sudah pernah melakukan vaksinasi virus HPV sebelumnya, dokter akan bertanya apakah vaksin menimbulkan gejala efek samping seperti reaksi alergi dan sebagainya.

2. Pemberian Vaksin HPV
Setelah hasil pemeriksaan menunjukkan Anda layak untuk diberikan vaksin human papillomavirus, dokter akan segera melakukan prosedur pemberian vaksin.Vaksin yang berupa cairan injeksi akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular), tepatnya di bagian lengan atas.

Dosis vaksin HPV pun tergantung usia:

  • Usia 11 – 12 tahun, 2 kali dengan jarak antara dosis ke-1 dan dosis ke-2 adalah 6 bulan
  • Usia 9 – 10 tahun dan 13-14 tahun, 2 kali dengan jarak antara dosis ke-1 dan ke-2 adalah 6-12 bulan
  • Usia 15 – 26 tahun, 3 kali dengan jarak antara dosis ke-1 dan ke-2 adalah 2 bulan, sementara jarak antara dosis ke-2 dan ke-3 adalah 6 bulan

Dosis ini bisa saja berbeda dengan yang diberikan oleh dokter Anda. Pastikan dokter memberikan dosis yang tepat dan patuhi semua prosedurnya.

3. Pasca Pemberian Vaksin HPV
Pasca vaksin disuntikkan, dokter akan meminta Anda untuk beristirahat sejenak terlebih dahulu.Perlu diketahui, vaksinasi HPV yang Anda lakukan juga harus ditunjang dengan rutin melakukan pemeriksaan medis, misalnya pap smear untuk kasus kanker serviks. Selain itu, penerapan gaya hidup sehat (termasuk untuk urusan seksualitas) juga harus menjadi suatu kewajiban.

Efek Samping Pemberian Vaksin HPV
Vaksin ini tak lepas dari gejala efek samping pasca pemakaian. Beberapa contoh gejala efek samping vaksin HPV adalah:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Nyeri pada area bekas suntik
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Gangguan pencernaan (diare)
  • Reaksi alergi (kulit gatal, pembengkakan, dsb.)

Oleh karena itu, dokter biasanya akan meminta Anda untuk tidak langsung beranjak dari rumah sakit atau klinik pasca vaksinasi dilakukan. Hal ini merupakan bentuk antisipasi manakala terjadi gejala efek samping di atas sehingga dokter bisa langsung melakukan tindakan medis.

Kontraindikasi Vaksin HPV
Sayangnya, tidak semua orang bisa diberikan vaksin ini. Beberapa kondisi yang tidak memungkinkan seseorang mendapatkan vaksin human papillomavirus adalah:

  • Hipersensitivitas terhadap kandungan vaksin human papillomavirus
  • Wanita hamil
  • Mengalami penyakit berat

Segera lakukan vaksinasi virus HPV dan terapkan seks yang sehat dan aman. Semoga bermanfaat!