duniiakesehatan.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Bahaya Kafein Untuk Anak Dibawah Umur. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Bahaya Kafein Untuk Anak Dibawah Umur
Kafein sebenarnya adalah stimulan yang digunakan dalam obat untuk merangsang sistem saraf pusat. Meski banyak negara belum memiliki patokan khusus mengenai kadar maksimal asupan kafein bagi anak, di Kanada konsumsi kafein yang diizinkan pada anak hanya sekitar 45mg kafein per hari, atau setara satu kaleng soda. Padahal studi menemukan, anak-anak tanpa disadari umumnya dapat mengonsumsi 109 mg kafein atau setara dengan kafein dalam 3 kaleng soda.
Berbagai Jenis Minuman Mengandung Kafein
Coba cek, apakah Bunda sering memberikan minuman-minuman di bawah ini kepada anak? Yuk, cermati rata-rata jumlah kandungan kafein di dalamnya:
350 ml es teh mengandung 70 miligram kafein.
30 ml cokelat mengandung 20 miligram kafein.
350 ml minuman ringan mengandung 70 mg kafein.
150 ml kopi seduh mengandung 115 mg kafein.
350 ml es teh mengandung 70 mg kafein.
30 ml cokelat murni mengandung 20 mg kafein.
1 tablet obat flu atau pereda nyeri, dapat mengandung 30 mg kafein.
Bukan berarti anak sama sekali tidak boleh mengonsumsi minuman atau obat yang mengandung kafein. Namun, sebaiknya jumlahnya dibatasi. Biasakan anak untuk mengonsumsi minuman sehat seperti air mineral, susu, dan jus buah segar.
Pengaruh Kafein pada Anak
Sebagaimana pada orang dewasa, efek kafein pada anak dapat menyebabkan sakit perut, sakit kepala, insomnia, susah konsentrasi, gelisah, dan peningkatan detak jantung. Bahkan, jumlah yang sedikit pun dapat memicu efek tersebut pada anak-anak. Kondisi ini dapat lebih berbahaya pada anak yang memang memiliki kondisi kesehatan khusus dan berisiko mengalami penyakit jantung dan gangguan saraf.
Selain itu, efek yang dapat ditimbulkan dari konsumsi kafein berlebih antara lain:
Memengaruhi penyerapan kalsium yang berdampak pada kekuatan dan pertumbuhan tulang.Meningkatkan risiko berat badan berlebih, karena jenis minuman mengandung kafein yang digemari anak umumnya banyak diberikan tambahan krim dan gula.Memengaruhi kadar kimia dalam otak yang dapat memengaruhi tingkah laku dan sosialisasi, karena kafein termasuk stimulan.Memacu otak dan tubuh bekerja lebih keras, tanpa meningkatkan kadar energi pada anak. Sebagian remaja mengonsumsi minuman berenergi untuk meningkatkan performa saat olahraga, padahal kafein yang terkandung di dalamnya membuat tubuh terasa lebih lelah setelah beraktivitas.
Dapat menyebabkan anak akan lebih sering buang air kecil dan lebih mudah haus. Hal ini juga meningkatkan risiko dehidrasi.Jika Bunda meminta anak untuk menghentikan konsumsi minuman mengandung kafein, waspadai efek pengurangan kafein secara mendadak. Dapat berupa nyeri otot, sakit kepala, dan tubuh terasa lemas dan tertekan. Ajak anak lebih banyak istirahat untuk meminimalkan efek tersebut. Tidak perlu khawatir ya Bun, karena tingkat energi akan kembali normal setelah tubuh menyesuaikan diri tanpa kafein. Bila terjadi keluhan mengganggu akibat anak mengonsumsi kafein, jangan ragu untuk membawa Si Kecil ke dokter anak.
Baca Juga : Makanan Cepat Saji Dan Banyak Dampaknya
Bagi orang dewasa, minum kopi hitam yang mengandung kafein merupakan hal yang umum, bahkan menjadi kebiasaan. Tapi, bagaimana jika kopi hitam dikonsumsi anak kecil? Simak fakta minum kopi dan minuman berkafein lain pada anak melalui uraian berikut.
Anda mungkin sering mendengar mitos bahwa memberikan kopi hitam dapat membantu menjaga kesehatan anak. Tapi sebelum memberikan kopi atau minuman berkafein lainnya, perhatikan dulu beberapa fakta berikut ini.
Fakta tentang Anak Kecil Minum Kopi Hitam
Kopi hitam, teh, cokelat, dan minuman ringan tertentu mengandung zat bernama kafein. Zat tersebut dapat memengaruhi metabolisme tubuh, merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan konsentrasi, membuat lebih waspada dan terjaga, serta memberikan tambahan energi.Walaupun memiliki banyak manfaat, pada anak kecil, kopi dan minuman berkafein lain dapat memberikan efek yang kurang baik, sebab respons tubuh anak-anak terhadap kafein berbeda dengan orang dewasa.
Berikut ini adalah fakta konsumsi kopi hitam dan minuman berkafein lain pada anak yang penting untuk Anda ketahui:
1. Menyebabkan gangguan tidur
Konsumsi kopi hitam atau minuman berkafein lain dalam dosis kecil sudah cukup membuat anak-anak terjaga sepanjang hari. Hal ini karena kafein yang terkandung di kopi hitam dan minuman lain dapat menjadi stimulan yang bisa meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung anak, serta membuat mereka menjadi sulit tidur.Selain itu, peningkatan tekanan darah akibat kafein juga dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan sulit untuk berkonsentrasi.
2. Memicu gangguan pencernaan
Tak hanya menyebabkan gangguan tidur, anak yang mengonsumsi kopi hitam dan minuman berkafein lain juga bisa mengalami gangguan pencernaan. Hal ini karena kandungan kafein yang terdapat di dalamnya dapat meningkatkan asam lambung, sehingga anak-anak lebih mudah mengalami mulas dan sakit perut.
3. Meningkatkan risiko kekurangan gizi
Mengonsumsi kopi hitam dan minuman berkafein lain juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami kekurangan gizi. Pasalnya, minuman-minuman tersebut tidak mengandung nutrisi, seperti vitamin dan mineral, yang dibutuhkan anak pada masa pertumbuhannya. Mengonsumsi jenis minuman ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko anak mengalami kekurangan gizi.
4. Menyebabkan dehidrasi
Kafein pada kopi hitam dan minuman lainnya bersifat diuretik, yang dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan melalui urine. Jika cairan tubuh yang dikeluarkan terlalu banyak, anak berisiko mengalami dehidrasi.
5. Menghambat pertumbuhan anak
Kafein di dalam kopi hitam dan minuman lain juga dapat menghambat pertumbuhan anak. Hal ini karena kafein dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh anak, sehingga pertumbuhan tulang anak akan terganggu.
6. Menyebabkan gigi berlubang
Ketika mengonsumsi minuman berkafein, penambahan gula dan pemanis lain sering dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan minuman yang dikonsumsi anak memiliki kandungan gula yang tinggi, dan bila dikonsumsi terlalu banyak, dapat menyebabkan anak terkena karies gigi atau gigi berlubang.
7. Meningkatkan risiko obesitas
Kopi hitam yang dicampur dengan sirup, gula, krim kocok atau whipped cream mengandung kalori lebih banyak. Jika asupan kalori berlebihan, tubuh secara otomatis akan mengubah kalori tersebut menjadi lemak. Terlalu banyak lemak dalam tubuh dapat menimbulkan obesitas dan berbagai masalah kesehatan.
8. Menimbulkan efek samping saat berhenti
Kebiasaan mengonsumsi kafein dapat menimbulkan efek samping ketika ingin berhenti. Berhenti mengonsumsi kafein secara tiba-tiba dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, depresi sementara, serta mudah tersinggung.
9. Memperburuk penyakit jantung dan saraf
Bagi anak-anak yang memiliki penyakit jantung bawaan dan gangguan saraf, konsumsi minuman berkafein sebaiknya dihindari. Pasalnya, mengonsumsi minuman berkafein dapat memperparah kedua penyakit ini.
Ketahui Batas Asupan Kafein pada Anak
Sebenarnya, anak-anak atau remaja diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman berkafein, termasuk kopi hitam. Hanya saja, ada batasan dalam mengonsumsinya.
Berikut adalah batas maksimal konsumsi kafein per hari pada anak-anak:
45 mg untuk anak usia 4-6 tahun.
62,5 mg untuk anak usia 7-9 tahun.
85 mg untuk anak usia 10-12 tahun.
Selain itu, untuk jenis kopi tertentu, seperti espresso, cappuccino, dan latte, sebaiknya dikonsumsi saat anak sudah berusia 18 tahun.
Berhati-hatilah memberikan kopi hitam atau minuman berkafein pada anak-anak. Anda dapat berkonsultasi ke dokter anak untuk mengetahui asupan makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan anak dan mendukung tumbuh kembangnya.