KONDISI KESEHATAN JUSTIN BIEBER SUDAH MEMBAIK!!

KONDISI KESEHATAN JUSTIN BIEBER SUDAH MEMBAIK!!

KONDISI KESEHATAN JUSTIN BIEBER SUDAH MEMBAIK!! Seperti kita ketauhi justin bieber kena penyakit ramsay hunt syndrome, mengaku akan tur dunia yang berjudul justin bieber akan di tuntas kan!!

Melansir dari New York Post, Justin Bieber akan kembali ke Eropa pada 2023. Sementara itu, konsernya di Amerika Serikat yang ditunda belum dijadwalkan ulang.
Sebelumnya, Suami dari Hailey Bieber ini mengidap penyakit Ramsay Hunt Syndrome yang melumpuhkan sejumlah saraf pada bagian wajahnya.
Hal itu membuat pelantun Love Yourself tersebut terpaksa membatalkan konser Justice World Tour di beberapa kota di Amerika Serikat. Termasuk konser di Toronto yang seharusnya digelar pada 7 dan 8 Juni di Washington DC, serta New York.
Aku tak percaya harus berkata begini. Aku sudah melakukan berbagai hal agar sembuh dari penyakitku. Namun sakitku ini malah makin parah,” ungkap Justin Bieber dalam Instagram Storiesnya beberapa waktu lalu.
 Hailey Bieber mengungkapkan bahwa kondisi suaminya, Justin Bieber sudah semakin membaik setiap harinya. Dia sebelumnya mengalami Ramsay Hunt Syndrome.
Kondisi itu menyebabkan wajahnya lumpuh separuh.
Baik-baik saja, dan dia semakin baik setiap hari. Dia merasa jauh lebih baik,” kata Hailey dilansir dalam Good Morning America pada Kamis (16/6/2022).
Dia juga merasa bersyukur sebab ada banyak penggemar yang memberikan dukungan pada mereka usai sang penyanyi membatalkan konser akibat penyakitnya.
“Setiap orang telah mengirimkan ucapan selamat, saran, rekomendasi dan itu benar-benar luar biasa,” kata perempuan 25 tahun itu.
Diagnosis Justin muncul setelah sang istri mengalami stroke ringan pada bulan Maret lalu. Meski begitu dia menyampaikan kondisi kesehatan keduanya sudah sama-sama berangsur pulih.
“Saya merasa jauh lebih baik setelah situasi itu. Saya merasa baik,” tuturnya.
Penyakit yang tengah dialami pasangan suami istri tersebut ternyata memberikan hikmah tersendiri. Pasalnya perjuangan yang telah mereka lalui membuat keduanya jauh lebih dekat.
“Saya merasa kita lebih dekat dari sebelumnya. Saya akan mengambil (hikmah) itu dari segalanya,” kata Hailey.

Jenis Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Jenis Penyakit pada Sistem Peredaran Darah – Sistem peredaran darah merupakan salah satu sitrem yang memiliki peran penting dan harus di jaga dengan benar sehingga tidak boleh ada penyakit yang masuk kedalamnya. Sistem peredaran darah manusia sendiri memiliki peranan yang vital atau sangat penting bagi tubuh.

Pasalnya, sistem ini berfungsi untuk untuk mengedarkan oksigen ataupun nutrisi lainnya dari jantung menuju seluruh tubuh.

Jenis Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Gangguan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Hipertensi dan Hipotensi
Penyakit pertama yang dapat terjadi akibat adanya ganggua pada sistem peredaran darah manusia adalah hipertensi dan hipotensi. Hipertensi biasanya lebih akrab dikenal sebagai tekanan darah tinggi, yang berdampak pada kinerja jantung yang harus bekerja lebih berat. Sedangkan Hipotensi ini adalah kebalikan dari hipertensi, yakni biasa disebut sebagai tekanan darah rendah. Umumnya seseorang yang mengalami hipotensi akan sering merasa lelah karena aliran oksigen ke seluruh tubuh tidak maksimal.

Aterodklerosis
Penyakit ini merupakan kondisi dimana pembuluh darah seseorang mengalami penyempitan atau pengerasan akibat penumpukan lemak ataupun kolesterol pada dinding pembuluh darah. Akibatnya proses pengedaran darah yang membawa oksigen ataupun sisa metabolisme lain akan terganggu atau tersumbat.

Baca Juga : Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Menular

Penyakit Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam peredaran darah karena berfungsi sebagai alat pemompa darah agar dapat mengalirkan oksigen ataupun nutri lain keseluruh tubuh. Kita juga sangat tahu bukan? Jika jantung adalah organ kehidupan, dimana jika ia berhenti, maka seseorang bisa kehilangan nyawanya. Penyakit atau gangguan yang terjadi pada jantung sendiri memiliki jenis yang beragam misalnya saja gangguan jantung koroner, gagal jantung/serangan jantung.

Stroke
Stroke umumnya terjadi akibat adanya gumpalan darah yang dapat meyumbat saluran pembuluh darah dari arteri menuju otak. Hal ini juga bisa ditimbulkan oleh faktor tekanan darah tinggi. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka pembuluh darah di otak seseorang bisa pecah dan mengalami kerusakan.
Munculnya penyakit atau gangguan pada sistem peredaran darah manusia tadi pada dasarnya dapat diakibatkan oleh banyak faktor. Baik yang disebabkan oleh faktor genetik/keturunan, atau bisa pula disebabkan oleh gaya hidup buruk yang dijalani seseorang. Oleh sebab itu, agar bisa hidup dengan sehat kita dianjurkan untuk selalu menjaga pola makan dan pola hidup yang benar. Yakni dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Menular

Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Menular – Bukan hanya di Indonesia saja, tapi di di seluruh dunia ini ada banyak sekali penyakit yang mengintai setiap kita. Oleh sebab itu kita harus terus menjaga kebersihan demi sebuah kesehatan. Penyakit yang sangat berbahaya adalah penyakit-penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian.

Penularan secara langsung terjadi melalui kontak fisik dengan penderita, misalnya lewat sentuhan atau cairan tubuh seperti urine dan darah. Sementara itu, penularan tidak langsung dapat terjadi saat Anda menyentuh area wajah setelah menyentuh benda yang rentan terkontaminasi, seperti kenop pintu dan keran air.

Selain itu, penyakit menular juga dapat menyebar melalui gigitan hewan atau kontak fisik dengan cairan tubuh hewan serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi kuman penyebab penyakit.

Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Menular

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit menular beserta gejala dan tandanya:

 

1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan dapat menyerang hidung, tenggorokan, saluran napas, dan paru-paru. Penyakit ISPA biasanya ditandai dengan munculnya gejala, seperti:

  • Demam
  • Tenggorokan sakit
  • Nyeri saat menelan
  • Batuk kering atau berdahak
  • Pilek

Kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh virus, tetapi juga bakteri. ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan membaik dalam waktu 3–14 hari. Bila disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibitoik untuk menanganinya.

Pencegahan ISPA bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membiasakan diri selalu mencuci tangan, dan melakukan vaksin influenza. Perhatikan pula etika batuk dan bersin serta gunakan masker agar virus dan bakteri tidak menular ke orang lain.

 

2. COVID-19
Penyakit yang sangat mudah menular ini disebabkan oleh virus Corona. COVID-19 dapat menimbulkan gejala yang menyerupai gejala flu biasa, seperti demam, batuk kering, pilek, dan sesak napas.

Gejala tersebut umumnya muncul setelah 2 hari hingga 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Untuk kasus yang berat, COVID-19 bahkan dapat menyebabkan penderitanya gagal napas hingga kematian.

Salah satu langkah pencegahan yang penting dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi. Ada berbagai jenis vaksin COVID-19 yang beredar saat ini. Vaksin tersebut tidak hanya dapat melindungi Anda dari paparan virus Corona, tetapi juga meringankan gejala yang mungkin dialami saat terinfeksi.

 

3. Diare
Diare ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan tinja berbentuk cair dan disertai rasa mulas. Untuk beberapa kondisi, diare juga dapat disertai darah atau lendir.

Diare sering kali dianggap sepele. Padahal, penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian, terutama pada balita. Diare dapat menular melalui air, tanah, atau makanan yang telah terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

Sama seperti ISPA, pencegahan diare dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan baik dan benar, mencuci bahan makanan sebelum diolah menjadi masakan, dan memastikan makanan yang dikonsumsi telah matang sempurna.

Untuk anak, pemberian vaksin rotavirus dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini.

Baca Juga : Jenis-Jenis Penyakit pada Sistem Pernapasan

4. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru. Namun, bakteri tersebut juga bisa menyerang bagian tubuh lain seperti tulang, sendi, selaput otak (meningitis TB), kelenjar getah bening (TB kelenjar), dan selaput jantung.

Bakteri penyebab penyakit menular ini diketahui dapat menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Pencegahan infeksi penyakit tuberkulosis ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG.

 

5. Demam dengue
Demam dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum terjadi di negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyakit menular ini lebih banyak terjadi saat musim hujan.

Bila dibiarkan tanpa penanganan, demam dengue dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih berat, yaitu demam berdarah dengue (DBD).

Pencegahan penularan demam dengue bisa dilakukan dengan menerapkan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mengubur barang bekas, menggunakan losion antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menghindari kebiasaan menggantung baju, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Jenis-Jenis Penyakit pada Sistem Pernapasan

Jenis-Jenis Penyakit pada Sistem Pernapasan – Semua hidup karena dapat menghirup udara secara lega. Namun apa jadinya jika kita tidak dapat merawat sistem pernapasan diri sendiri? Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan

Jenis-Jenis Penyakit pada Sistem Pernapasan

Penyakit pada Sistem Pernapasan

Berikut beberapa jenis penyakit pada sistem pernapasan yang perlu diwaspadai.

Influenza
Menurut Abelson dalam Flu Shots, Antibiotics & Your Immune System menjelaskan bahwa influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat.
Penyakit ini dapat menyerang sistem imun tubuh manusia. Gejala yang dirasakan apabila terserang penyakit ini, yaitu:

Rasa tidak enak badan
Demam
Pegal linu
Lemas
Lesu
Bersin-bersin
Nyeri di otot-otot dan sendi.

Asma
Menurut Andy Suryowinoto, Abdul Hamid, dan Adrian Fauzi Desmalasa dalam Jurnal Ilmiah Mikrotek, penyakit asma merupakan penyakit pernapasan akibat penyempitan saluran udara (bronkus).
Bronkus dalam tubuh yang berfungsi mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Ketika menderita asma, bronkus mengalami penyempitan, sehingga aliran udara menjadi terhambat.

Pneumonia
Dalam buku Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan karya Joko Suryo, pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Biasanya penyakit ini memiliki gejala seperti demam, batuk, dan menggigil.

Baca Juga :Manfaat Minyak Tawon untuk Kesehatan 

Tuberkulosis atau TB
Tuberkulosis merupakan penyakit pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dapat merusak paru-paru, sistem saraf, tulang dan sendi.

Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit yang disebabkan oleh terjadinya peradangan di daerah bronkus, yakni saluran yang mengantarkan udara ke paru-paru. Biasanya, bronkitis merupakan penyakit yang ringan.
Namun, jika dialami oleh penderita penyakit menahun (penyakit jantung, paru-paru,dsb) pada usia lanjut, bronkitis bisa menjadi penyakit yang berbahaya.

Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru adalah salah satu penyakit mematikan. Penyakit ini ditandai dengan tumor yang memenuhi organ paru-paru.
Biasanya, tumor tersebut berasal dari sel-sel yang berada dalam paru-paru. Namun, tidak menutup kemungkinan, kanker paru-paru ada karena adanya tumor ganas yang berasal dari organ lain.

Gejala DBD yang Wajib Diketahui

Gejala DBD yang Wajib Diketahui

Gejala DBD yang Wajib Diketahui – Berikut ini merupakan artikel yang membahas tentang gejala penyakit dbd yang sering kali diabikan dan tidak disadari.

Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan penyakit yang satu ini. Apalagi di saat musim hujan tiba, banyak orang yang mengalami gejala DBD atau demam berdarah dengue.

Namun sayangnya masih banyak orang yang suka mengabaikan penyakit ini. Agar tidak terlambat, yuk kita kenali gejala DBD atau demam berdarah berikut ini!

Apa itu DBD?

Gejala DBD (demam berdarah) sering kali disalahpahami oleh kebanyakan orang, karena gejalanya hampir mirip dengan penyakit flu ataupun virus lainnya.

Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes aegypty.

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular yang dibawa oleh nyamuk. Penyakit ini seringkali ditemukan di daerah beriklim tropis seperti salah satunya Indonesia. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan serius dapat berakibat fatal.
Karakteristik nyamuk demam berdarah

 

Penyebab utama dari penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini sangat mudah dikenali, karena memiliki ciri khas yang berbeda dengan nyamuk lainnya. Nyamuk Aedes aegypti memiliki garis loreng putih di bagian kakinya.

Mengutip dari Dengue Virus, nyamuk yang memiliki ukuran 4 hingga 7 milimeter tersebut sangat aktif di pagi dan siang hari. Sayangnya, kebanyakan masyarakat sering salah kaprah bahwa nyamuk ini adalah hewan yang aktif pada malam hari.

Selain itu, ada beberapa karakteristik lain dari nyamuk demam berdarah, yaitu:

 

Nyamuk demam berdarah sangat aktif di kawasan tropis dan sub-tropis, seperti Asia, Afrika, dan Amerika Selatan
Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit manusia. Nyamuk jantan hanya makan buah
Dengungan nyamuk Aedes aegypti lebih nyaring dan ‘berisik’ daripada nyamuk lain
Mulut dari nyamuk demam berdarah berbentuk runcing, sehingga memudahkan untuk menggigit dan mengisap darah manusia
Mulut yang tajam dari nyamuk Aedes aegypti berisi virus dengue yang secara otomatis akan menyebar ke pembuluh darah manusia
Badan nyamuk Aedes aegypti menyerupai bentuk kecapi di bagian dada-nya.
Nyamuk demam berdarah betina lebih suka hidup di air atau genangan yang bersih

Gejala demam berdarah

Sebagian orang mungkin hanya mengetahui bahwa gejala demam berdarah adalah meningkatnya suhu badan. Padahal, masih ada gejala demam berdarah lain yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa gejala DBD (demam berdarah) yang harus kamu perhatikan:

Baca Juga:Tips Menjaga Kesehatan Jantung

1. Demam tinggi secara mendadak dan mempunyai ciri pelana kuda

Demam memang merupakan salah satu penyakit biasa yang bisa terjadi kepada siapa saja, tetapi bisa saja demam tinggi ini menjadi salah satu gejala awal kamu terinfeksi demam berdarah.

Perbedaannya jika kamu terkena penyakit ini biasanya akan terjadi secara tiba-tiba dengan suhu bisa mencapai 40 derajat Celcius. Demam ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari.

Biasanya dihari ke-3 sampai ke-4, biasanya tiba-tiba demam akan menurun dengan sendirinya lalu naik kembali. Tetapi jangan sampai keliru, itu menandakan bahwa kamu akan masuk ke dalam fase selanjutnya.
2. Nyeri otot

Setelah fase demam 2 hingga 7 hari, biasanya kamu akan disertai dengan nyeri otot. Biasanya kamu akan merasakan demam disertai tubuh menggigil dan berkeringat. Jika hal ini terjadi secara bersamaan, kemungkinan besar kamu terkena penyakit ini.

Rasa nyeri akan membuat tubuh penderita mengalami nyeri pada bagian sendi dan otot di seluruh tubuh. Hal ini pastinya membuat penderita merasa tidak nyaman dan stres.
3. Mual dan muntah

Biasanya penderita akan mengalami masalah pencernaan seperti mual dan muntah yang berlangsung selama 2 hingga 4 hari. Sakit perut yang tidak biasa yang membuat penderita akan mengalami mual dan muntah.
4. Sakit kepala dan sakit mata pada bagian belakang

Biasanya orang yang terkena penyakit ini akan merasakan sakit kepala parah setelah beberapa jam mengalami demam. Rasa sakit tersebut dirasakan di sekitar dahi dan juga sakit pada bagian belakang mata.

Rasa ini akan membuat penderita mulai kesulitan menjalankan aktivitasnya seperti bekerja, berjalan, berpikir, dan sebagainya.

Gejala Penyakit Sifilis Dan Cara Mengatasinya

Gejala-Penyakit-Sifilis-Dan-Cara-Mengatasinya

duniiakesehatan – Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.

Luka pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski demikian, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain.

Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak organ otak, jantung, dan beberapa organ lain. Pada wanita hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian bayi. Oleh karena itu, semakin dini diagnosis dan pengobatannya, semakin mudah sifilis disembuhkan.

Gejala Sifilis

Gejala sipilis atau sifilis digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:

  • Sifilis primer

Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk.

  • Sifilis sekunder

Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.

  • Sifilis laten

Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita.

  • Sifilis tersier

Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf, atau jantung.

Baca Juga :Tips Merawat Kesehatan Telinga Agar Tetap Sehat

Penyebab Sifilis

Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Meski demikian, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka yang ada di penderita. Melihat penularannya, sifilis rentan tertular pada seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.

Diagnosis Sifilis

Untuk mengetahui seseorang menderita sifilis, dokter akan melakukan pemeriksaan berupa tes darah dan pengambilan cairan luka. Tes darah untuk mengetahui adanya antibodi untuk melawan infeksi, sementara pemeriksaan cairan luka guna mengetahui keberadaan bakteri penyebab sifilis (sipilis).

Pengobatan Sifilis

Pengobatan siflis atau raja singa ini akan lebih efektif jika dilakukan ketika tahap awal. Sifilis dapat diatasi dengan antibiotik penisilin. Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter

memastikan infeksi sudah sembuh.

Pencegahan Sifilis

Penularan sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom. Selain itu, pemeriksaan atau skrining terhadap penyakit sifilis atau sipilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit ini.

Infeksi Kulit Gatal Dan Cara Mengatasinya

Infeksi-Kulit-Gatal-Dan-Cara-Mengatasinya

duniiakesehatan – Umumnya gatal selangkangan merupakan infeksi jamur di bagian terluar dari kulit. Infeksi yang juga dikenal sebagai tinea cruris ini bisa pula mengenai bagian terluar dari rambut atau kuku.

Selangkangan merupakan salah satu lokasi jamur berkembang biak dengan cepat karena lembap dan hangat. Area lainnya yang menjadi tempat berkembangnya jamur dengan cepat, antara lain paha bagian dalam dan bokong. Infeksi jamur pada selangkangan juga tidak jarang disertai rasa nyeri.

 

Khususnya bagi penderita diabetes dan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gatal pada selangkangan akibat infeksi jamur.

Selain infeksi jamur, penyebab lain dari gatal pada selangkangan adalah iritasi dari pakaian dalam yang terlalu ketat, infeksi bakteri pada vagina wanita, infeksi kulup pada pria akibat kurang bersih, kudis dan infeksi bakteri seperti molluscum contagiosum.

 

Bagi mereka yang aktif secara seksual, gatal pada selangkangan bisa terjadi akibat penyakit menular seksual seperti herpes genital, sifilis, infeksi kutu, granuloma inguinale, dan kutil

 

Cara Mengatasi

Timbulnya rasa gatal yang mengganggu dapat membuat seseorang menjadi tidak nyaman. Hal ini bisa diatasi dengan obat-obatan. Namun, obat gatal harus sesuai dengan penyebabnya. Untuk mengatasi gatal pada selangkangan akibat jamur, dapat menggunakan krim atau bedak antijamur. Sebaiknya cuci bersih area yang terkena infeksi dengan sabun dan air sebelum Anda menggunakan krim atau bedak antijamur. Gunakan secara merata dan teratur.

 

Ikuti petunjuk pemakaian dengan tepat. Meski gejala mereda, jangan hentikan penggunaan krim atau bedak antijamur terlalu cepat. Tetap ikuti durasi penggunaan sesuai yang disarankan pada label produk.Ini supaya infeksi tidak kembali lagi.

Ketika gatal pada selangkangan akibat jamur ini digaruk, maka dapat menyebabkan terjadinya infeksi bakteri. Jika ini terjadi, kemungkinan akan diperlukan pengobatan antibiotik. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan antibiotik harus selalu di bawah pengawasan dokter.

 

Pengobatan untuk gatal pada selangkangan perlu dilakukan sesuai dengan penyebab dasarnya. Jika Anda ragu mengenai penyebabnya, periksakan diri ke dokter. Dengan memeriksakan diri ke dokter dan menjalani tes medis yang sesuai, penyebab dasarnya bisa diketahui dan Anda pun bisa menerima pengobatan yang tepat.

Penyakit menular seksual umumnya memerlukan campur tangan dokter, contohnya, resep antibiotik untuk sifilis dan prosedur medis pengangkatan kutil.

 

Kondisi yang Harus Diperhatikan

Meski gatal selangkangan akibat jamur tidak berbahaya, namun ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera menemui dokter, seperti:

 

  • Gejala tidak membaik dalam waktu dua minggu, bahkan setelah menggunakan krim atau bedak antijamur.
  • Gatal pada selangkangan terjadi secara berulang-ulang.
  • Infeksi tampak makin parah.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut, dokter bisa melakukan pemeriksaan disertai pengambilan sampel kulit di area yang bermasalah.

Baca Juga : Penyebab Dan Cara Pencegahan Penyakit Yang Tidak Menular

 

Upaya Pencegahan

 

Menjaga area selangkangan tetap bersih dan kering merupakan salah satu kunci untuk mencegah infeksi jamur. Keringkan dengan seksama setelah Anda mandi. Selain itu beberapa upaya lain meliputi:

  • Jangan berbagi baju atau handuk dengan orang lain.
  • Hindari terlalu lama mengenakan pakaian atau celana lembap atau basah, misalnya setelah Anda berolahraga atau berenang.
  • Pilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
  • Jangan gunakan pakaian dalam atau celana yang terlalu ketat.
  • Segera cuci pakaian, pakaian dalam, kaus kaki, atau handuk tiap kali setelah dipakai.
  • Ketika berada di kamar mandi yang digunakan untuk umum, gunakan alas kaki.
  • Hindari penyebaran infeksi jamur dari kaki ke area lain, termasuk selangkangan. Keringkan bagian kaki dengan handuk pada bagian akhir setelah selesai menggunakannya pada tubuh. Lalu gunakan kaus kaki sebelum Anda mengenakan celana, untuk meminimalisasi penularan.
  • Gunakan kondom ketika berhubungan intim dengan orang yang tidak diketahui riwayat seksualnya.
  • Ketika berbelanja untuk pakaian dalam dan renang, hindari untuk mencobanya secara langsung. Cuci terlebih dahulu sebelum memakai pakaian dalam dan renang yang baru dibeli.

Meski mengganggu, tidak perlu khawatir berlebihan jika Anda mengalami gatal selangkangan. Utamakan kebersihan diri, selain memberikan pengobatan yang tepat.

Penyebab Dan Cara Pencegahan Penyakit Yang Tidak Menular

Penyebab-Dan-Cara-Pencegahan-Penyakit-Yang-Tidak-Menular

duniiakesehatan – Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak menular dan bukan disebabkan oleh penularan vektor, virus atau bakteri, namun lebih banyak disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup.

WHO (World Health Organozation) menyebutnya “Non Communicable Disease (NCD) is a disease that is not transmissible directly from one person to another”; adalah penyakit yang tidak menular langsung dari satu orang ke orang lain. Dominasi masalah kesehatan di masyarakat saat ini mulai bergeser dari penyakit menular menjadi ke arah penyakit tidak menular. Penyebab kematian utama penduduk semua golongan umur pada saat ini disebabkan oleh PTM secara berurutan yaitu stroke, hipertensi, diabetes mellitus, tumor ganas/kanker, penyakit jantung dan pernafasan kronik

 

Penyakit Tuidak Menular (PTM) itu adalah :

  • Penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).
  • Penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif antara lain penyakit Jantung, Stroke, Diabetes Mellitus, Kanker, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Cedera dan Gangguan Indera dan
  • Fungsional.
  • Penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan yang tidak sehat.

Faktor Risiko Bersama Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dapat menjadi penyebab adalah :

  • Merokok; merokok dan menggunakan roko elektrik dapat menyebabkan keruskan pada pembuluh darah.
  • Kurang Aktifita Fisik; menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi kebugaran tubuh.
  • Kurang Konsumsi Buah dan Sayuran; menyebabkan kekurangan serat yang bermanfaat untuk kesehatan.
  • Konsumsi Alkohol; memilki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak, dll.

Jenis PTM (Penyakit Tidak Menular) antara kain adalah :

  • Obesitas; kelebihan berat badan dari berat badan ideal.
  • Diabetes; penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
  • Stroke; kondisi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.
  • Penyakit Jantung; jantung koroner terjadinya penyumbatan aliran darah pada arteri koroner.
  • Hipertensi; peningkatan tekanan darah yang dapat menimbulkan kerusakan pada organ lain; ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke).
  • Kanker Payudara; adanya tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
  • Kanker Leher Rahim; tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim.
  • Asma; kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas.
  • PPOK; Penyakit Paru Obstruktif Kronik, adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya bisa kembali normal

Baca Juga : Penyebab Dan Cara Pencegahan Penyakit Yang Tidak Menular

Pencegahan :

Perilaku hidup sehat seperti : tidak merokok, konsumsi sayur dan buah lebih dari 5 porsi per hari, konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok the per orang per hari, konsumsi gula tidak lebih dari 4 sendok makan per orang per hari, konsumsi lemak (minyak) tidak lebih dari 5 sendok makan perorang perhari, aktifitas fisik minimal 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu, tidak mengonsumsi alkohol dan kendalikan stres.
Lingkungan yang sehat : bebas polusi udara, kendaraan yanglayak jalan, fasilitas umum untuk aktifitas fisik seperti tempat bermain dan olahraga.
Menjaga kondisi tubuh seperti : berat badan ideal, gula darah normal, kolesterol dan tekanan darah normal.
Pengendalian faktor risiko dengan menerapkan perilaku CERDIK :

C : Cek kondisi kesehatan secara berkala
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktifitas fisik
D : Diet sehat dengan kalori seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kendalikan stress

Skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular seperti pengukuran tekanan darah, Gula darah sewaktu, Indeks Massa Tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara
mandiri oleh setiap orang.

 

Rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk pencegahahn Penyakit Tidak Menular; sbb :

  • Tidak merokok.
  • Batasi Konsumsi Gula Garam Lemak Berlebihan
  • Rajin konsumsi buah dan sayur
  • Rajin Aktifitas Fisik
  • Cek Kesehatan secara teratur

6 Penyakit Yang Mematikan Dan Tidak Menular

6-Penyakit-Yang-Mematikan-Dan-Tidak-Menular

duniiakesehatan – Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, diperkirakan sedikitnya ada 1,4 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular. Kebanyakan penyakit tidak menular bersifat menahun (penyakit kronis).

Ketahui Lebih Jauh Seputar Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risikonya
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular, di antaranya faktor genetik atau turunan, usia lanjut, serta faktor lingkungan, seperti polusi.

Selain itu, penyakit tidak menular juga lebih berisiko terjadi pada orang yang memilki gaya hidup kurang sehat, misalnya:

  • Kurang olahraga
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi alkohol

Pola makan tidak sehat, seperti kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, makanan tinggi kolesterol, garam dan gula, serta kurang mengonsumsi sayur dan buah

6 Jenis Penyakit Tidak Menular dengan Angka Kematian Tinggi
Penyakit tidak menular (PTM) dapat menyerang semua organ tubuh. Oleh karena itu, ada banyak jenis penyakit tidak menular yang bisa terjadi.

Namun, dari sekian banyak jenis penyakit tidak menular tersebut, ada beberapa penyakit yang berisiko tinggi menyebabkan kematian, yaitu:

 

1. Penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan kategori penyakit kronis penyebab kematian nomor satu di dunia. Munculnya penyakit ini berhubungan erat dengan tekanan darah tinggi, obesitas, serta aterosklerosis.

Penyakit kardiovaskular ini terdiri dari beberapa jenis dan kebanyakan penyakit ini membahayakan nyawa penderitanya. Jenis penyakit kardiovaskular yang paling sering terjadi dan banyak menyebabkan kematian adalah serangan jantung, penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung.

 

2. Diabetes
Diabetes merupakan penyakit tidak menular kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Diabetes bisa disebabkan oleh faktor keturunan dan gaya hidup kurang sehat, seperti jarang olahraga, dan sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan berlemak.

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berbagai komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal, infeksi berat, ketoasidosis diabetik, dan hyperglycemic hyperosmolar syndrome (HHS).

 

3. Kanker
Kanker merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada pria adalah kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker kolorektal, sedangkan pada wanita, jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian adalah kanker payudara, kanker kolorektal, dan kanker serviks.

 

Baca Juga : Tips Melakukan Seks Sehat

 

4. Gangguan pernapasan kronis
Gangguan pernapasan kronis merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih banyak terjadi di Indonesia. Penyakit ini paling sering terjadi akibat kebiasaan merokok, paparan asap rokok, atau sering menghirup udara kotor yang tercemar polusi.

Beberapa jenis penyakit tidak menular yang menyerang saluran pernapasan di antaranya adalah:

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Asma
  • Hipertensi pulmonal
  • Penyakit paru-paru akibat kerja, misalnya terlalu sering menghirup gas beracun atau zat berbahaya di tempat kerja

Jika tidak diobati, penyakit-penyakit di atas dapat menyebabkan gangguan pernapasan berat yang bisa memicu terjadinya gagal napas. Hal ini berpotensi tinggi menyebabkan kematian.

 

5. Penyakit ginjal
Ada beberapa macam penyakit ginjal. Dua di antaranya yang paling banyak menyebabkan kematian adalah penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal akut. WHO memperkirakan ada sekitar 5–10 juta orang yang meninggal akibat penyakit ginjal di seluruh dunia setiap tahunnya.

Banyak penderita penyakit ginjal yang membutuhkan penanganan seumur hidup. Salah satunya adalah dengan menjalnai cuci darah atau hemodialisis. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ginjal bisa menyebabkan kerusakan ginjal permanen yang berisiko tinggi menyebabkan kematian.

 

6. Gangguan mental
Ganggguan mental merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kali dianggap tidak serius. Hal ini dikarenakan masih banyaknya orang yang kurang memahami atau bahkan memberikan stigma terhadap masalah kesehatan mental.

Menurut WHO, angka kematian akibat gangguan jiwa cukup tinggi. Diperkirakan setidaknya ada 8,6 juta penderita gangguan mental yang meninggal setiap tahun di seluruh dunia.

Dari sekian banyak jenis gangguan mental yang ada, beberapa yang paling sering menyebabkan kematian dini adalah depresi berat, skizofrenia, dan gangguan bipolar. Sebagian besar penyebab kematian pada penderita gangguan mental adalah bunuh diri dan penyalahgunaan narkoba.

 

Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, kecelakaan transportasi dan kecelakaan akibat kerja juga menjadi kondisi medis yang banyak menyebabkan kematian. Data dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa kecelakaan transportasi dan kecelakaan akibat kerja termasuk dalam 10 besar penyebab kematian tertinggi secara nasional.

Sebagian orang menderita penyakit tidak menular karena faktor keturunan. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki keluarga yang memiliki penyakit tertentu, misalnya penyakit jantung, diabetes, atau kanker, maka Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.

Penyakit tidak menular memang tidak bisa dicegah sepenuhnya. Namun, risiko Anda untuk terkena penyakit ini bisa dikurangi dengan cara menjauhi faktor risikonya, yakni melalui penerapan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan rutin olahraga atau menjalani aktivitas fisik.

Selain itu, rutin melakukan pemeriksan kesehatan rutin juga penting dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi penyakit tidak menular sedini mungkin agar dokter dapat menentukan langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi penyakit tersebut.

HPV dan Efek Sampingnya

HPV dan Efek Sampingnya

duniiakesehatan.com Apa itu vaksin HPV? Sebelumnya HPV? HPV adalah penyakit menular seks yang disebabkan oleh seks oral. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai HPV dan Efek Sampingnya. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai HPV dan Efek Sampingnya

Apa Itu Vaksin HPV?
Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang diciptakan khusus untuk mencegah infeksi virus HPV atau human papillomavirus.Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang menjadi penyebab berbagai jenis penyakit infeksi, terutama yang berkaitan dengan alat kelamin. Ya, HPV memang umumnya ditularkan dari satu individu ke individu lainnya melalui hubungan seksual, baik itu penetrasi maupun seks oral.

Fungsi vaksin HPV berfungsi sebagai ‘benteng’ pertahanan tubuh terhadap risiko infeksi jenis virus yang satu ini. Vaksin ini pun sudah terbukti dapat mencegah—atau setidaknya meminimalisir—kemunculan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Vaksin ini umumnya diberikan pada kaum hawa, kendati para pria juga bisa menggunakan vaksin ini sebagai proteksi diri.

Tujuan Pemberian Vaksin HPV
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemberian vaksin HPV bertujuan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Hal ini menjadi penting dikarenakan virus HPV menjadi biang keladi dari sejumlah penyakit kelamin dari mulai yang bersifat sedang hingga berat dan bisa mengancam keselamatan jiwa sekalipun.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus HPV antara lain sebagai berikut:

  • Kutil pada alat kelamin
  • Kanker serviks
  • Kanker penis
  • Kanker tenggorokan
  • Kanker lidah
  • Kanker anus
  • Kanker vulva

Melihat penyakit yang ditimbulkan oleh virus HPV, sebaiknya pastikan Anda dan keluarga melakukan vaksinasi virus HPV ini.

Kapan Sebaiknya Vaksin HPV Diberikan?
Oleh karena penyebaran virus HPV adalah melalui aktivitas hubungan seksual, maka waktu terbaik untuk memberikan vaksin HPV ini adalah ketika seseorang belum aktif melakukan hubungan seksual tersebut, yakni ketika masih berusia anak-anak.Idealnya, vaksin HPV sudah diberikan dari semenjak seseorang berusia 11 hingga 12 tahun. Akan tetapi, sah-sah saja jika jenis vaksin yang satu ini diberikan lebih awal lagi yakni saat anak baru berumur 9 tahun.Mengapa vaksin ini sebaiknya diberikan saat seseorang masih berusia anak-anak dan belum aktif melakukan hubungan seksual? Hal ini mengacu pada 2 (dua) hal, yaitu:

  • Efektivitasnya tidak optimal (atau bahkan tidak bekerja sama sekali) jika diberikan pada orang yang sudah aktif melakukan hubungan seksual
  • Respons tubuh terhadap vaksin ini lebih baik ketika masih berusia muda ketimbang pada saat berusia dewasa

Sementara itu terkait dengan dosis vaksin, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagaimana dilansir dari Mayo Clinic menyarankan agar pemberian vaksin human papillomavirus untuk anak laki-laki dan perempuan usia 11-12 tahun sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pemberian vaksin ini harus dilakukan secara konsisten agar indikasinya tetap terasa.

Baca Juga : Penyebab Keguguran Yang Sering Terjadi

Pemberian Vaksin HPV
Pemberian vaksin melalui sejumlah tahapan. Berikut ini adalah tahapan pemberian vaksin HPV yang perlu Anda perhatikan agar tidak salah pakai yang berujung pada tidak efektifnya kerja vaksin.

1. Pra Pemberian Vaksin HPV
Sebelum memberikan vaksin human papillomavirus, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi kesehatan Anda.Dokter perlu memastikan bahwa Anda berada dalam kondisi sehat. Selain itu, apabila ternyata Anda sudah pernah melakukan vaksinasi virus HPV sebelumnya, dokter akan bertanya apakah vaksin menimbulkan gejala efek samping seperti reaksi alergi dan sebagainya.

2. Pemberian Vaksin HPV
Setelah hasil pemeriksaan menunjukkan Anda layak untuk diberikan vaksin human papillomavirus, dokter akan segera melakukan prosedur pemberian vaksin.Vaksin yang berupa cairan injeksi akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular), tepatnya di bagian lengan atas.

Dosis vaksin HPV pun tergantung usia:

  • Usia 11 – 12 tahun, 2 kali dengan jarak antara dosis ke-1 dan dosis ke-2 adalah 6 bulan
  • Usia 9 – 10 tahun dan 13-14 tahun, 2 kali dengan jarak antara dosis ke-1 dan ke-2 adalah 6-12 bulan
  • Usia 15 – 26 tahun, 3 kali dengan jarak antara dosis ke-1 dan ke-2 adalah 2 bulan, sementara jarak antara dosis ke-2 dan ke-3 adalah 6 bulan

Dosis ini bisa saja berbeda dengan yang diberikan oleh dokter Anda. Pastikan dokter memberikan dosis yang tepat dan patuhi semua prosedurnya.

3. Pasca Pemberian Vaksin HPV
Pasca vaksin disuntikkan, dokter akan meminta Anda untuk beristirahat sejenak terlebih dahulu.Perlu diketahui, vaksinasi HPV yang Anda lakukan juga harus ditunjang dengan rutin melakukan pemeriksaan medis, misalnya pap smear untuk kasus kanker serviks. Selain itu, penerapan gaya hidup sehat (termasuk untuk urusan seksualitas) juga harus menjadi suatu kewajiban.

Efek Samping Pemberian Vaksin HPV
Vaksin ini tak lepas dari gejala efek samping pasca pemakaian. Beberapa contoh gejala efek samping vaksin HPV adalah:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Nyeri pada area bekas suntik
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Gangguan pencernaan (diare)
  • Reaksi alergi (kulit gatal, pembengkakan, dsb.)

Oleh karena itu, dokter biasanya akan meminta Anda untuk tidak langsung beranjak dari rumah sakit atau klinik pasca vaksinasi dilakukan. Hal ini merupakan bentuk antisipasi manakala terjadi gejala efek samping di atas sehingga dokter bisa langsung melakukan tindakan medis.

Kontraindikasi Vaksin HPV
Sayangnya, tidak semua orang bisa diberikan vaksin ini. Beberapa kondisi yang tidak memungkinkan seseorang mendapatkan vaksin human papillomavirus adalah:

  • Hipersensitivitas terhadap kandungan vaksin human papillomavirus
  • Wanita hamil
  • Mengalami penyakit berat

Segera lakukan vaksinasi virus HPV dan terapkan seks yang sehat dan aman. Semoga bermanfaat!